BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare merupakan suatu penyakit yang
menjadi faktor utama penyebab kematian di dunia, khususnya di negara
berkembang. Penyakit ini selain menyerang orang dewasa juga menyerang anak
balita. Balita adalah korban utama yang paling mengkhawatirkan dari penyakit
ini. Perlu diwaspadai pada anak balita penyakit diare dapat menyebabakan
kematian.
Diare adalah masalah yang umum terjadi
walaupun gejala penyakit ini dapat bervariasi dari yang ringan sampai berat.
Penyebabanya oleh infeksi, selain itu juga karena pemberian makanan yang kurang
tepat, gangguan penyerapan, dan gangguan pada usus yang lain. Selain itu
perubahan musim juga dapat mempengaruhi seseorang untuk terkena diare.
Lingkungan yang kurang sehat dan bersih
juga merupakan faktor utama penyebab diare. Sanitasi yang kurang bagus, seperti
air yang kotor, sampah yang berserakan dan lain sebagainya. Semua itu merupakan
penyebab awal timbulnya penyakit diare, karena lingkungan dan sanitasi yang
kurang bersih dan sehat terdapat berbagai macam bakteri dan virus penyebab
penyakit yang kapan saja dapat menyebar dan menyerang seseorang, sehingga
menyebabakan suatu penyakit. Khususnya anak-anak yang masih sangat rentan
terhadap bakteri dan virus yang menyebabakan penyakit.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil
dalam makalah ini yaitu :
a. Apa
itu diare?
b. Apa
saja jenis-jenis diare?
c. Apa
penyebab dan gejala diare?
d. Bagaimana
pencegahan dan pengobatan diare?
e. Apa
penyebab diare di daerah Madiun?
f. Bagaimana
perbandingan data penderita diare di Madiun tahun 2011 dengan 2012?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah :
a. Mengetahui
pengertian diare
b. Mengetahui
jenis-jenis diare
c. Mengetahui
penyebab diare
d. Mengetahui
cara pencegahan dan pengobatan diare
e. Mengetahui
penyebab diare di daerah Madiun
f. Mengetahui
perbandingan penderita diare tahun 2011 dengan 2012
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Diare dapat didefinisikan sebagai
suatu perubahan kekentalan feses atau tinja menjadi lebih cair atau lembek dan
perubahan frekuensi buang air besar yang lebih banyak dari biasanya. Dalam
sehari biasanya penderita diare buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih.
Diare merupakan penyakit yang
tergolong mematikan yang ada di dunia, karena penyakit ini jika terlambat dalam
penanganan akan menyebabkan akibat yang fatal. Diare dapat menjadi masalah
berat. Diare yang ringan dapat pulih dalam beberapa hari. Namun, diare yang
berat dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan)
atau masalah gizi yang berat.
B. Jenis-jenis diare
Ada tiga jenis diare yaitu :
a.
diare cair akut
Ciri-cirinya adalah :
·
gejalanya mulai secara tiba-tiba
·
tinjanya encer dan cair
·
pemulihan biasanya terjadi dalam
waktu 3-7 hari
b.
disentri
Ciri-cirinya
adalah :
Ø adanya darah
dalam tinja
Ø disertai
dengan kram perut
Ø nafsu makan
berkurang dan berat badan menurun
c.
diare yang menetap
Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut :
o penularan
tinja encer dan di sertai darah
o gejala
berlangsung lebih dari 14 hari
o ada
penurunan berat badan
C.
Penyebab
dan gejala
Hal-hal
yang bisa menyebabakan diare antara lain yaitu :
·
Infeksi bakteri pada
saluran cerna dan dindingnya sebagai akibat komplikasi dari penyakit lain di
luar saluran cerna.
·
Gangguan penyerapan
makanan, misalnya pada bayi dan anak yang tidak tahan terhadap susu.
·
Kuman penyebab diare
adalah amoeba, yang kebanyakan adalah kelompok shigella dan salmonela.
Jenis campilobacter diakui sebagai
penyebab utama penyakit diare di seluruh dunia. Protozoa juga merupakan
penyebab diare.
·
Toksin atau racun yang
berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, selain itu karena makanan
yang telah basi.
·
Rasa takut dan cemas
bisa menyebabkan seseoarang rentan terhadap penyakit.
·
Perubahan musim juga dapat
menjadi faktor penyebab diare.
Gejala
yang dapat dilihat dari penderita diare antara lain :
§ Buang air
besar lebih dari 3 kali sehari.
§ Tinja
encer/cair, bercampur lendir/darah.
§ Mual dan
muntah.
§ Suhu tubuh
biasanya meningkat.
§ Nafsu makan berkurang/tidak
ada.
§ Berat badan
turun.
§ Kelopak mata
cekung.
§ Badan lemah,
kulit teraba dingin.
D.
Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan
Karena merupakan
penyakit saluran cerna pencegahannya yaitu dengan meningkatkan sanitasi air
minum dan makanan yang lebih baik. Menjaga kebersihan badan dan lingkungan
sekitar tempat tinggal, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu
juga di masyarakat luas perlu ditingkatkan budaya cuci tangan dengan sabun sebelum
dan setelah makan, setelah buang air besar, setelah memegang baang-barang kotor
dan lain sebagainya yang sekiranya perlu untuk dilakukan. Karena itu merupakan
salah satu hal yang paling tepat untuk mengurangi penyebaran bakteri penyebab
penyakit.
Pengobatan
Untuk orang
yang telah terkena diare pengobatannya yaitu dengan pemberian oralit atau
larutan garam gula yang bisa dibuat sendiri di dalam keluarga dengan membuat
teh manis dengan seujung sendok garam masak.
Selain itu
mencoba untuk mengubah apa yang kita makan, beberapa jenis makanan yang
sebaiknya tidak dikonsumsi saat terkena diare yaitu:
o
produk susu (susu atau keju),
o
masakan yang digoreng,
o
makanan berlemak termasuk mentega,
margarin, minyak atau kacang,
o
makanan pedas,
o
makanan yang mengandung banyak serat
yang tidak larut. Ini termasuk buah-buahan atau sayur-mayur mentah, roti
gandum, jagung, atau kulit dan biji buahan.
Sedangkan makanan yang sebaiknya
dikonsumsi saat diare yang dapat membantu menghentikannya antara lain,yaitu :
·
pisang
·
nasi putih
·
saus apel
·
sereal
·
roti tawar bakar atau biskuit kering
·
makaroni atau mi biasa
·
telur rebus
·
bubur gandum
·
kentang rebus tumbuk
·
yoghurt (walau ini produk susu,
makanan ini sebagian dicernakan oleh bakteri yang dipakai untuk membuatnya).
E.
Penyebab
diare di Madiun
RSUD Caruban di Kelurahan
Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun mengalami kenaikan jumlah pasien diare. Pada
umumnya yang terkena diare adalah anak-anak dan balita.
Penyebab diare di daerah Madiun tersebut adalah karena
pergantian musim, dari musim kemarau ke musim penghujan. Musim pancaroba ini
yakni hujan deras disertai angin dan dibarengi dengan panas yang berlebih
adalah pemicu utama penyebab diare. Pasien yang terdapat di RSUD Caruban itu 80
persen adalah kalngan anak-anak dan balita. Karena masih sangat rentan terhadap
bakteri penyebaba penyakit.
Pergantian musim ini sangat rentan terhadap berbagai
penyakit yang menyebabakan banyak sekali virus atau bakteri yang dengan leluasa
bisa menyebar kapan saja, bisa langsung
menyebar dan menjakiti seseorang. Karena pada musim pancaroba ini bakteri dan
virus penyebab penyakit akan cepat berkembang dan menyerang seseorang.
Tidak hanya perubahan musim saja yang memicu
penyebaran penyakit namun karena lingkungan yang kurang sehat dan bersihlah
penyebab penyebaran penyakit yang lain.
Menurut salah satu petugas di RSUD Caruban dengan
adanya perubahan musim ini, masyarakat diharapkan rajin dalam membersihkan
lingkungan sekitar. Karena perubahan musim ini dapat menyebabakan lingkungan
menjadi kotor, tercemar dan dapat menjadi sarang penyakit. Salah satunya yaitu
setelah hujan deras dan kemudian berhenti menyebabakan genangan air yang memicu
adanya jentik-jentik nyamuk atau bakteri yang menyebabkan penyakit. Selain itu
sanitasi yang kurang bersih akibat perubahan musim juga dapat memicu penyakit
yang bisa menyerang banyak orang di daerah tersebut.
F.
Perbandingan Penderita Diare di
Madiun
Perbandingan penderita diare dari tahun 2011 dengan
2012 berdasarkan data yang berhasil dihimpun yaitu pada tahun 2012 bulan
Agustus terdapat 51 pasien, bulan September 48 pasien dan hingga pertengahan
Oktober terdapat 44 pasien.
Sedangkan pada tahun 2011 dengan bulan yang sama
yaitu, 42 pasien bulan Agustus, 25 pasien di bulan
September dan 34 pasien di bulan Oktober.
Jumlah penderita diare tahun 2012
mengalami kenaikan sekitar 50 persen dari tahun 2011. Hal ini karena musim
pancaroba, perubahan musim kemarau ke musim penghujan.
Hal tersebut menyebabkan ruang
perawatan di RSUD Caruban selalu penuh dengan penderita diare, khususnya adalah
ruang perawatan anak-anak dan balita. Karena anak-anak lah yang banyak
terserang penyakit ini.
Pasien yang dirawat di rumah sakit
kondisinya lebih baik dari pasien yang dirawat di rumah sakit pada tahun 2011
lalu. Karena pada saat dirujuk ke rumah sakit penderita diare ini belum
tergolong parah kondisi dehidrasinya, sehingga mudah untuk ditanggani. Sehingga
untuk pasien tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dirawat di rumah sakit,
pada umumnya para pasien hanya membutuhkan waktu selama 3 sampai 4 hari
perawatan.
G.
Fakta
tentang Diare
Beberapa
fakta yang perlu diketahu dari kondisi diare, antara lain :
1. Terkadang diare terjadi tanpa
infeksi
Secara
umum diare memang banyak disebabkan oleh kuman, bakteri, virus dan parasit,
tapi kadang seseorang bisa mengalami diare tanpa adanya infeksi. Misalnya
disebabkan oleh obat-obatan tertentu, alergi makanan, penyakit kronis, zat
adiktif makanan, pola makan yang salah serta stres.
2.
Diare bisa membuat volume urine berkurang
Orang
yang diare akan menderita mencret dan berair, serta kadang disertai dengan
berkurangnya buang air kecil. Selain volume urine yang berkurang, diare memicu
rasa kembung, mual dan kram perut. Jika diare berlangsung lebih dari 48 jam
atau mengalami demam hingga 38,5 derajat sebaiknya periksakan ke dokter karena
bisa jadi tanda diare akut.
3. Tujuan dasar pengobatan diare
adalah mengembalikan pola buang air besar menjadi normal
Salah
satu tujuan dasar dari orang yang terkena diare adalah mengembalikan pola buang
air besar menjadi normal, meski begitu seseorang juga perlu mencegah dehidrasi
dengan tetap mengonsumsi cairan yang cukup baik dari air putih maupun sup.
Hal
ini karena diare sangat mudah menyebabkan dehidrasi berlebihan yang merupakan
salah satu gejala utama dari diare yang bisa memicu kerusakan ginjal dan
ketidakseimbangan elektrolit yang bisa memicu kondisi ekstrem.
4.
Penyebaran diare bisa dikurangi jika rutin mencuci tangan
Sebagian
besar kasus diare disebabkan oleh infeksi yang sebenarnya bisa dicegah jika
menjaga kebersihan salah satunya melalui cuci tangan menggunakan sabun secara
teratur. Jika sulit mendapatkan akses air, maka bisa menggunakan cairan tangan
berbasis alkohol.
Cara
lain yang bisa dilakukan adalah dengan tidak mengonsumsi makanan yang
terkontaminasi atau tidak higienis, serta pastikan mencuci sayuran, merebus
atau memasak makanan secara efektif untuk membunuh semua kuman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini dapat
disimpulkan bahwa diare adalah suatu penyakit akibat perubahan
kekentalan feses atau tinja menjadi lebih cair atau lembek dan perubahan
frekuensi buang air besar yang lebih banyak dari biasanya, yang terjadi tiga
kali atau lebih dalam sehari. Penyebab diare adalah karena infeksi bakteri,
sanitasi yang kurang baik, makanan dan minuman yang dikonsumsi beracun atau
telah basi, selain itu juga akibat perubahan musim. Penderita diare jika tidak
langsung ditangani akan dapat meyebabakan daire akut yang dapat mengarah pada
kematian.
Dia daerah Madiun penyebab penyakit
diare adalah akibat dari perubahan musim, dari musim kemarau ke musim
penghujan. Perubahan musim ini menyebabkan bakteri dan virus cepat berkembang,
sehingga mudah menyerang seseorang. Selain itu karena sanitasi dan lingkungan
yang kurang bersih akibat perubahan musim. Kurangnya menjaga kebersihan.
Penderita diare di daerah Madiun tersebut 80 persen adalah anak-anak dan
balita.
Data penderita diare didaerah
Madiun dari tahun 2011 ke 2012 pada bulan yang sama yaitu Agustus, September,
dan Oktober mengalami kenaikan sekitar
50 persen. Namun untuk tahun 2012 pasien cukup baik kondisinya setelah dirawat
di rumah sakit dibanding tahun 2011. Karena pada umumnya pasien yang dirujuk ke
rumah sakit belum menderita diare yang cukup parah, sehingga mudah untuk
ditangani.
B. Saran
Saran yang diberikan
berdasarkan makalah ini, antara lain :
1. Biasakanlah
untuk selalu hidup sehat agar kita tidak terkena diare.
2. Tingkatkan kebersihan
baik individu maupun lingkungan, agar tidak mudah terserang penyakit.
3. Cucilah tangan
dengan sabun
4. Buang Air
Besar dan Buang Air Kecil di kakus (WC)
DAFTAR
PUSTAKA
Bararah,
Vera Farah, 2012, Fakta yang Sebaiknya
Diketahui Tentang Diare, http://health.detik.com/read/2012/06/29/085533/1953720/763/fakta-yang-sebaiknya-diketahui-tentang-diare,
diakses pada tanggal 23 Oktober 2012 pukul 15.45
Sutomo, Adi
Heru, 1995, Kader Kesehatan Masyarakat, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Tribunnews.com, 2012, RSUD Caruban Dipenuhi Pasien Diare dan DB, http://www.tribunnews.com/2012/10/22/rsud-caruban-dipenuhi-pasien-diare-dan-db, diakses pada tanggal 23 Oktober 2012 pukul 16.20 WIB
Yatim, Faisal, 2004, Macam-macam Penyakit Menular dan Pencegahannya, Pustaka Populer
Obor, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar