Subscribe:

Kamis, 14 November 2013

Analisis Penyakit Diare



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Diare merupakan suatu penyakit yang menjadi faktor utama penyebab kematian di dunia, khususnya di negara berkembang. Penyakit ini selain menyerang orang dewasa juga menyerang anak balita. Balita adalah korban utama yang paling mengkhawatirkan dari penyakit ini. Perlu diwaspadai pada anak balita penyakit diare dapat menyebabakan kematian.
Diare adalah masalah yang umum terjadi walaupun gejala penyakit ini dapat bervariasi dari yang ringan sampai berat. Penyebabanya oleh infeksi, selain itu juga karena pemberian makanan yang kurang tepat, gangguan penyerapan, dan gangguan pada usus yang lain. Selain itu perubahan musim juga dapat mempengaruhi seseorang untuk terkena diare.

 
Lingkungan yang kurang sehat dan bersih juga merupakan faktor utama penyebab diare. Sanitasi yang kurang bagus, seperti air yang kotor, sampah yang berserakan dan lain sebagainya. Semua itu merupakan penyebab awal timbulnya penyakit diare, karena lingkungan dan sanitasi yang kurang bersih dan sehat terdapat berbagai macam bakteri dan virus penyebab penyakit yang kapan saja dapat menyebar dan menyerang seseorang, sehingga menyebabakan suatu penyakit. Khususnya anak-anak yang masih sangat rentan terhadap bakteri dan virus yang menyebabakan penyakit.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil dalam makalah ini yaitu :
a.       Apa itu diare?
b.      Apa saja jenis-jenis diare?
c.       Apa penyebab dan gejala diare?
d.      Bagaimana pencegahan dan pengobatan diare?
e.       Apa penyebab diare di daerah Madiun?
f.       Bagaimana perbandingan data penderita diare di Madiun tahun 2011 dengan 2012?

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
a.       Mengetahui pengertian diare
b.      Mengetahui jenis-jenis diare
c.       Mengetahui penyebab diare
d.      Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan diare
e.       Mengetahui penyebab diare di daerah Madiun
f.       Mengetahui perbandingan penderita diare tahun 2011 dengan 2012


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Diare dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan kekentalan feses atau tinja menjadi lebih cair atau lembek dan perubahan frekuensi buang air besar yang lebih banyak dari biasanya. Dalam sehari biasanya penderita diare buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih.
Diare merupakan penyakit yang tergolong mematikan yang ada di dunia, karena penyakit ini jika terlambat dalam penanganan akan menyebabkan akibat yang fatal. Diare dapat menjadi masalah berat. Diare yang ringan dapat pulih dalam beberapa hari. Namun, diare yang berat dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) atau masalah gizi yang berat. 

B.     Jenis-jenis diare
 Ada tiga jenis diare yaitu :
a.       diare cair akut
Ciri-cirinya  adalah :
·         gejalanya mulai secara tiba-tiba
·         tinjanya encer dan cair
·         pemulihan biasanya terjadi dalam waktu 3-7 hari
b.      disentri
Ciri-cirinya adalah :
Ø  adanya darah dalam tinja
Ø  disertai dengan kram perut
Ø  nafsu makan berkurang dan berat badan menurun
c.       diare yang menetap
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
o   penularan tinja encer dan di sertai darah
o   gejala berlangsung lebih dari 14 hari
o   ada penurunan berat badan

C.     Penyebab dan gejala
Hal-hal yang bisa menyebabakan diare antara lain yaitu :
·         Infeksi bakteri pada saluran cerna dan dindingnya sebagai akibat komplikasi dari penyakit lain di luar saluran cerna.
·         Gangguan penyerapan makanan, misalnya pada bayi dan anak yang tidak tahan terhadap susu.
·         Kuman penyebab diare adalah amoeba, yang kebanyakan adalah kelompok shigella dan salmonela. Jenis campilobacter diakui sebagai penyebab utama penyakit diare di seluruh dunia. Protozoa juga merupakan penyebab diare.
·         Toksin atau racun yang berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, selain itu karena makanan yang telah basi.
·         Rasa takut dan cemas bisa menyebabkan seseoarang rentan terhadap penyakit.
·         Perubahan musim juga dapat menjadi faktor penyebab diare.

Gejala yang dapat dilihat dari penderita diare antara lain :
§  Buang air besar lebih dari 3 kali sehari.
§  Tinja encer/cair, bercampur lendir/darah.
§  Mual dan muntah.
§  Suhu tubuh biasanya meningkat.
§  Nafsu makan berkurang/tidak ada.
§  Berat badan turun.
§  Kelopak mata cekung.
§  Badan lemah, kulit teraba dingin.

D.    Pencegahan  dan pengobatan
Pencegahan
Karena merupakan penyakit saluran cerna pencegahannya yaitu dengan meningkatkan sanitasi air minum dan makanan yang lebih baik. Menjaga kebersihan badan dan lingkungan sekitar tempat tinggal, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu juga di masyarakat luas perlu ditingkatkan budaya cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah makan, setelah buang air besar, setelah memegang baang-barang kotor dan lain sebagainya yang sekiranya perlu untuk dilakukan. Karena itu merupakan salah satu hal yang paling tepat untuk mengurangi penyebaran bakteri penyebab penyakit.

Pengobatan
Untuk orang yang telah terkena diare pengobatannya yaitu dengan pemberian oralit atau larutan garam gula yang bisa dibuat sendiri di dalam keluarga dengan membuat teh manis dengan seujung sendok garam masak.
Selain itu mencoba untuk mengubah apa yang kita makan, beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat terkena diare yaitu:
o   produk susu (susu atau keju),
o   masakan yang digoreng,
o   makanan berlemak termasuk mentega, margarin, minyak atau kacang,
o   makanan pedas, 
o   makanan yang mengandung banyak serat yang tidak larut. Ini termasuk buah-buahan atau sayur-mayur mentah, roti gandum, jagung, atau kulit dan biji buahan.
             Sedangkan makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat diare yang dapat membantu menghentikannya antara lain,yaitu :
·         pisang
·         nasi putih
·         saus apel
·         sereal
·         roti tawar bakar atau biskuit kering
·         makaroni atau mi biasa
·         telur rebus
·         bubur gandum
·         kentang rebus tumbuk
·         yoghurt (walau ini produk susu, makanan ini sebagian dicernakan oleh bakteri yang dipakai untuk membuatnya).

E.     Penyebab diare di Madiun
RSUD Caruban di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun  mengalami kenaikan jumlah pasien diare. Pada umumnya yang terkena diare adalah anak-anak dan balita.
Penyebab diare di daerah Madiun tersebut adalah karena pergantian musim, dari musim kemarau ke musim penghujan. Musim pancaroba ini yakni hujan deras disertai angin dan dibarengi dengan panas yang berlebih adalah pemicu utama penyebab diare. Pasien yang terdapat di RSUD Caruban itu 80 persen adalah kalngan anak-anak dan balita. Karena masih sangat rentan terhadap bakteri penyebaba penyakit.
Pergantian musim ini sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang menyebabakan banyak sekali virus atau bakteri yang dengan leluasa bisa menyebar kapan saja, bisa  langsung menyebar dan menjakiti seseorang. Karena pada musim pancaroba ini bakteri dan virus penyebab penyakit akan cepat berkembang dan menyerang seseorang.
Tidak hanya perubahan musim saja yang memicu penyebaran penyakit namun karena lingkungan yang kurang sehat dan bersihlah penyebab penyebaran penyakit yang lain.
Menurut salah satu petugas di RSUD Caruban dengan adanya perubahan musim ini, masyarakat diharapkan rajin dalam membersihkan lingkungan sekitar. Karena perubahan musim ini dapat menyebabakan lingkungan menjadi kotor, tercemar dan dapat menjadi sarang penyakit. Salah satunya yaitu setelah hujan deras dan kemudian berhenti menyebabakan genangan air yang memicu adanya jentik-jentik nyamuk atau bakteri yang menyebabkan penyakit. Selain itu sanitasi yang kurang bersih akibat perubahan musim juga dapat memicu penyakit yang bisa menyerang banyak orang di daerah tersebut.

F.      Perbandingan Penderita Diare di Madiun
Perbandingan penderita diare dari tahun 2011 dengan 2012 berdasarkan data yang berhasil dihimpun yaitu pada tahun 2012 bulan Agustus terdapat 51 pasien, bulan September 48 pasien dan hingga pertengahan Oktober terdapat 44 pasien.
Sedangkan pada tahun 2011 dengan bulan yang sama yaitu, 42 pasien bulan Agustus, 25 pasien di bulan September dan 34 pasien di bulan Oktober.
Jumlah penderita diare tahun 2012 mengalami kenaikan sekitar 50 persen dari tahun 2011. Hal ini karena musim pancaroba, perubahan musim kemarau ke musim penghujan.
Hal tersebut menyebabkan ruang perawatan di RSUD Caruban selalu penuh dengan penderita diare, khususnya adalah ruang perawatan anak-anak dan balita. Karena anak-anak lah yang banyak terserang penyakit ini.
Pasien yang dirawat di rumah sakit kondisinya lebih baik dari pasien yang dirawat di rumah sakit pada tahun 2011 lalu. Karena pada saat dirujuk ke rumah sakit penderita diare ini belum tergolong parah kondisi dehidrasinya, sehingga mudah untuk ditanggani.  Sehingga untuk pasien tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dirawat di rumah sakit, pada umumnya para pasien hanya membutuhkan waktu selama 3 sampai 4 hari perawatan.
G.    Fakta tentang Diare
Beberapa fakta yang perlu diketahu dari kondisi diare, antara lain :
1.      Terkadang diare terjadi tanpa infeksi
Secara umum diare memang banyak disebabkan oleh kuman, bakteri, virus dan parasit, tapi kadang seseorang bisa mengalami diare tanpa adanya infeksi. Misalnya disebabkan oleh obat-obatan tertentu, alergi makanan, penyakit kronis, zat adiktif makanan, pola makan yang salah serta stres.
2.      Diare bisa membuat volume urine berkurang
Orang yang diare akan menderita mencret dan berair, serta kadang disertai dengan berkurangnya buang air kecil. Selain volume urine yang berkurang, diare memicu rasa kembung, mual dan kram perut. Jika diare berlangsung lebih dari 48 jam atau mengalami demam hingga 38,5 derajat sebaiknya periksakan ke dokter karena bisa jadi tanda diare akut.
3.      Tujuan dasar pengobatan diare adalah mengembalikan pola buang air besar menjadi normal
Salah satu tujuan dasar dari orang yang terkena diare adalah mengembalikan pola buang air besar menjadi normal, meski begitu seseorang juga perlu mencegah dehidrasi dengan tetap mengonsumsi cairan yang cukup baik dari air putih maupun sup.
Hal ini karena diare sangat mudah menyebabkan dehidrasi berlebihan yang merupakan salah satu gejala utama dari diare yang bisa memicu kerusakan ginjal dan ketidakseimbangan elektrolit yang bisa memicu kondisi ekstrem.
4.      Penyebaran diare bisa dikurangi jika rutin mencuci tangan
Sebagian besar kasus diare disebabkan oleh infeksi yang sebenarnya bisa dicegah jika menjaga kebersihan salah satunya melalui cuci tangan menggunakan sabun secara teratur. Jika sulit mendapatkan akses air, maka bisa menggunakan cairan tangan berbasis alkohol.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan tidak mengonsumsi makanan yang terkontaminasi atau tidak higienis, serta pastikan mencuci sayuran, merebus atau memasak makanan secara efektif untuk membunuh semua kuman.


BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini dapat disimpulkan bahwa diare adalah suatu penyakit akibat perubahan kekentalan feses atau tinja menjadi lebih cair atau lembek dan perubahan frekuensi buang air besar yang lebih banyak dari biasanya, yang terjadi tiga kali atau lebih dalam sehari. Penyebab diare adalah karena infeksi bakteri, sanitasi yang kurang baik, makanan dan minuman yang dikonsumsi beracun atau telah basi, selain itu juga akibat perubahan musim. Penderita diare jika tidak langsung ditangani akan dapat meyebabakan daire akut yang dapat mengarah pada kematian.
Dia daerah Madiun penyebab penyakit diare adalah akibat dari perubahan musim, dari musim kemarau ke musim penghujan. Perubahan musim ini menyebabkan bakteri dan virus cepat berkembang, sehingga mudah menyerang seseorang. Selain itu karena sanitasi dan lingkungan yang kurang bersih akibat perubahan musim. Kurangnya menjaga kebersihan. Penderita diare di daerah Madiun tersebut 80 persen adalah anak-anak dan balita.
Data penderita diare didaerah Madiun dari tahun 2011 ke 2012 pada bulan yang sama yaitu Agustus, September, dan Oktober  mengalami kenaikan sekitar 50 persen. Namun untuk tahun 2012 pasien cukup baik kondisinya setelah dirawat di rumah sakit dibanding tahun 2011. Karena pada umumnya pasien yang dirujuk ke rumah sakit belum menderita diare yang cukup parah, sehingga mudah untuk ditangani.
B.       Saran
Saran yang diberikan berdasarkan makalah ini, antara lain :
1.    Biasakanlah  untuk selalu hidup sehat agar kita tidak terkena  diare.
2.    Tingkatkan kebersihan baik individu maupun lingkungan, agar tidak mudah terserang penyakit.
3.    Cucilah tangan dengan sabun
4.    Buang Air Besar dan Buang Air Kecil di kakus (WC)

DAFTAR PUSTAKA
Bararah, Vera Farah, 2012, Fakta yang Sebaiknya Diketahui Tentang Diare, http://health.detik.com/read/2012/06/29/085533/1953720/763/fakta-yang-sebaiknya-diketahui-tentang-diare, diakses pada tanggal 23 Oktober 2012 pukul 15.45
Sutomo, Adi Heru, 1995, Kader Kesehatan Masyarakat, Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Tribunnews.com, 2012, RSUD Caruban Dipenuhi Pasien Diare dan DB, http://www.tribunnews.com/2012/10/22/rsud-caruban-dipenuhi-pasien-diare-dan-db, diakses pada tanggal 23 Oktober 2012 pukul 16.20 WIB

Yatim, Faisal, 2004, Macam-macam Penyakit Menular dan Pencegahannya, Pustaka Populer Obor, Jakarta

http://pantirapih.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=174:diare&catid=54:kesehatan-ibu-dan-anak&Itemid=99

http://www.lifebuoy.co.id/berita-sehat/health-tips/gejala-dan-pengobatan-diare-pada-anak/

0 komentar:

Posting Komentar